ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

MAKALAH
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
“MANUSIA, SAINS DAN TEKNOLOGI “












DISUSUN OLEH  KELOMPOK VI :
1.      BQ. DIAN SALASTIANA
2.      HENDRI AHMAD SANDIAH
3.      WINARNI LISTIWATI
4.      ASRI IRFAN
5.      NUZULINA PURNAWATI
6.      SARIF HIDAYAT

UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN FISIKA
2010


KATA PENGANTAR


             Sebelumnya marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahi kita semyua rahmat sehingga kita mampu menghadapi hidup yang penuh rintangan sampai detik ini. Alhamdulillahhirobbil `alamin.
             Kedua kalinya tidak lupa kita haturkan atas junjungan Nabi besar kita yang dengan perjuangannya mampu membawa kita dari alam kekafiran atau kebodohan menuju alam yang bercahaya atau kefahaman sehingga kita bias membedakan mana yang benar dan yang salah.
             Kemudian ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada ibu/Bapak dosenyang telah memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan karya ilmiah ini,dan Alhamdulillah mampu terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
             Dan kepada para pembaca kami sadar karya kami ini masih banyak kekurangannya untuk itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan sebagai perbaikan karya selanjutnya.
                                                                   




Mataram,  Desember 2010
Hormat kami



Penyusun






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I  PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
B.     TUJUAN
C.     POKOK BAHASAN
BAB II  PEMBAHASAN
1.      MANUSIA DALAM IPTEK dan IPTEK BAGI MANUSIA
a.       Manusia Sebagai Subjek Dan Objek IPTEK
b.      Pengaruh Perkembangan IPTEK Terhadap pola Kemasyarakatan : Alienasi, Hegemoni, Dan Hedonisme
c.       Dampak IPTEK dalam Kehidupan
2.      KEDUDUKAN IPTEK DALAM KEHIDUPAN BERMASYRAKAT
a.       Kedudukan Ilmu dan Agama
b.      Kreativitas Pengembangan IPTEK
c.       Peranan dan Pengaruh IPTEK terhadap Masyarakat Modern
d.      Perkembangan IPTEK di Era Globalisasi
3.      KARAKTERISTIK, OBJEK  DAN UNSUR IPTEK
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka






BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Membangun kebudayaan dan peradaban yang tinggi tidak lepas dari kemajuan illmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ). IPTEK digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasi dan memahami alam semesta beserta seluruh isinya menjadi alat untuk mengeksploitasi, mengolah dan memanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia.
Perkuliahan ini akan menjelaskan bagaimana IPTEK berkembang melalui penemuan (discovery ), penciptaan ( inventastion ) dan melalui bentuk inovasi dan rekayasa ( engineering ). Kegunaan IPTEK bagi manusia sangat tergantung dari nilai, moral, norma, dan hokum yang mendasarinya. Pengembangan IPTEK harus dilandasi oleh nilai etis dan religius. Untuk lebih jelas, akan dibahas pada bab berikutnya.
B.     TUJUAN
a.       Agar mahasiswa mampu memahami perannya dalam IPTEK
b.      Mengetahui dampak positif dan negative penggunaan IPTEK
C.    POKOK BAHASAN
1.      MANUSIA DALAM IPTEK dan IPTEK BAGI MANUSIA
a.       Manusia Sebagai Subjek dan Objek IPTEK
b.      Pengaruh Pperkembangan IPTEK Terhadap pola Kemasyarakatan : Alienasi, Hegemoni, dan Hedonisme
c.       Dampak IPTEK dalam Kehidupan
2.      KEDUDUKAN IPTEK DALAM KEHIDUPAN BERMASYRAKAT
a.       Kedudukan Ilmu dan Agama
b.      Kreativitas Pengembangan IPTEK
c.       Peranan dan Pengaruh IPTEK Terhadap Masyarakat Modern
d.      Perkembangan IPTEK di Era Globalisasi
3.      KARAKTERISTIK, OBJEK  DAN UNSUR IPTEK



BAB II
PEMBAHASAN
1.      MANUSIA DALAM  IPTEK dan IPTEK  bagi MANUSIA
a.      Manusia sebagai Subjek dan Objek IPTEK
Manusia, mahluk yang berpikir, berkreasi dan selalu mencari kebenaran. Manusia diberi sifat serba ingin tahu ( Man is Curious Animal ). Keistimewaan, mampu mengangkat serta merangkum dunia ini dengan kesadarannya. Dengan bekal pengetahuan manusia meraih keluasan lingkup dunianya. Untuk itulah manusia menjadi objek dan subjek ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ). Dengan kemampuan nalar serta mengembangkan pengetahuan manusia dapat memanfaatkan potensi bawaanya untuk mengatasi kebuthan demi kelangsungan hidupnya.
Pengembangan pengetahuan bagi manusia, ada dua hal: Pertama, manusia mempuyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua, manusia mempunyai kemampuan berpikir menurut alur kerangka berpikir tertentu. Cara berpikir seperti ini disebut Penalaran
Kemampuan menalar menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasan-Nya. Secara simbolik manusia memkakan buah pengetahuan lewat Adam dan Hawa dan selanjutnya kita bisa hidup berbekal pengetahuan. Dengan adanya pengetahuan ini manusia dapat membedakan mana yang baik, mana yang buruk. Secara terus menerus manusia dipaksa harus mengambil pilihan. Dalam mengambil pilihan ini manusia berpaling pada pengetahuan.
 Kemajuan IPTEK memerlukan adanya pilihan yang tepat sehingga tidakk kehilangan arah di tengah belantara modernisasi keilmuan. Melalui pilihan tersebut manusia menemukan makna kebenaran dalam grade ( tingkatnya ) masing-masing. Menurut para ilmuan kebenaran terbagi dalam empat tingkatan sebagai berikut :
1.      Kebenaran Indrawi merupakan tingkat paling sederhana dan pertama dialami manusia, indra adalah gerbang kesadaran manusia
2.      Kebenaran ilmiah yang dicari untuk mengetahui kebenaran dan menentukan objek tertentu dengan jlan pengalaman yang diolah pula dengan rasio secara teratur dan dengan metode tertentu.
3.      Kebenran filosofis yang dicari dengan jalan pemikiran yang mendalam dan murni, sehingga melampaui bataspengalaman empiris.
4.      Kebenaran religius yang diterima melalui informasi wahyu atas dasar eimanan dan keyakinan serta dengan mempunyai kadar kebenaran yang mutlak.
b.      Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap Pola kemasyarakatan : Alienasi, Hegemoni, dan Hedonisme.  
Dinamika perkembangan IPTEK mengikuti deret keinginan maniusia. Kreativitas seseorang mengacu pada pengembangan wawasan berpikir, memperkaya penglaman serta melatih kepekaan persepsi terhadap kemajuan yang ada. Pengembangan kreativitas berpikir sebagai langkah awal yang melahirkan produktivitas karya-karya produktif yang dihasilkan melalui IPTEK. Kreativitas memang berlangsung dalam semua aspek kehidu-pan manusia yang dilakukan secara sistimatis dan empiris sesuai kaidah keilmuan dalam mencari dan menemukan kebenaran keilmuan ( scientific truth )
Kita maklum bahwa IPTEK berkembang berkat munculnya karya-karya kreatif ilmuan. Goldstein mendifinisikan ilmu sebagai berikut : Pertama, ilmu diartika sempit , terbatas dan ilmu-ilmu eksakta seperti fisika, kimia, biologi, astronomi dan matematika. Ilmu- ilmu ini ditandai dengan generalisasi yang luas dan daya prediksi yang akurat. Kedua, keilmuan mengimplikasikan kemampuan untuk melakukan eksperimen terkendali dalam menguji teori hipotesis. Eksperimen terkendali mengandalkan situasi yang dapat dikendalikan dan variabel-variabel yang dimanipulasi menurut keinginan peneliti. Eksperimen ini berlaku untuk semua bidang ilmu. Ancaman terhadap validitas internal dan eksternal dalam penelitian ilmu-ilmu social sangat besar.
Ketiga, ilmu dipahami menurut dimensi pasifnya, mengacu pada akumulasi fakta dan informasi sehingga membentuk suatu sistematika. Dalam pengertian ini, ilmu lebih dipandang dari isinya yang bertambah terus menerus. dalam ilmu ada dalil-dalil, hukum-hukum, teori-teori, konsep-konsep, paradigma-paradigma, hipotesis-hipotesis dan proporsi-proporsi yang menjadi pegangan para ilmuan yang melakukan studi-studi keilmuan. Keempat, ilmu dipandang dari dimensi aktifnya yang lebih dari hanya akumu-lasi informasi, fakta, konsep, teori, atau paradigm, melainkan system berpikir. Ilmu merupakan cara kita memandang, memahami dan mengubahnya.
Mengingat besarnya pengaruh perkembangan IPTEK bagi kehidupan bermasyara-kat menyebabkan tingkah laku , tindakan dan perbuatan manuusia mengalami pengurangan atau penambahan. Seringkali pengaruh terjadi akibat adanya alienasi, hegemoni dan hedonisme.
·         Alienasi artinya manusia merasa terasing ( i ) atau penarikan diri atau pengasingan dari kelompok atau masyarakat ( ii ). Sikap hidup merasa terisoliratau mengisolirkan diri akibat kemajuan IPTEK. Seseorang mampu merekayasa serta memanfaatkan teknologi menjadi sahabat terbaik, sebaliknya jika manusia tidak dapat memanfaatkan teknologi secara baik, tidak mampu mengikuti perkembangan zaman akan terisolir dari kemajuan.
·         Hegemoni yaitu orang atau Negara yang merasa memiliki kemampuan atau kekuatan sains dan teknologi menganggap diri lebih baik. Negara-negara maju seperti : Eropa, Amerika, dan yang lainnya mengklaim diri lebih beradab, lebih baik dari Negara lain yang minim kekuatan teknologi.
·         Hedonisme yaitu kesenangan. prinsip aliran hedonism bahwa sesuatu itu dianggap  baik, sesuai dengan kesenangan yang didatangkan. Jadi sesuatu yang mendatang-kan kesusahan, penderitaan atau tidak menyenangkan dengan sendirinya dinilai tidak baik oleh aliran ini.
Para penganut aliran hedonisme dengan sendirinya menganggap atau menjadikan kesenangan sebagai tujuan hidupnya. Mereka biasanya boros, memburu kesenangan tanpa memperhitungkan halal-haram. Kemajuan sains dan teknologi memberikan kemudahan untuk memilih sesuatu yang mendatangkan kesenangan semu tetapi juga mendatangkan kesengsaraan.
c.       Dampak IPTEK dalam kehidupan
Kehadiran IPTEK membawa dampak,  baik positif maupun negative. Dampak positif  IPTEK ( kkhususnya teknologi ) :
1.      Glenn T. Seaborg menulis dengan bantuan ilmu, kemampuan manusia untuk meningkatkan pengetahuan dan menerapkannya secara bijaksan bersama dengan semangat untuk mengadakan perubahan yang kreatif dan konstruktif menentuukan masa depan.
2.      Mempermudah manusia memilih dan mengopersika IPTEK dalam menjalankan tugas-tugas kesehariannya.
3.      Membantu manusia untuk mempermudah pemahaman terhadap persoalan kehidupan secara baik dan mudah.Misalnya, orang dengan mudah memperoleh informasi di dunia bisnis dalm wakatu singkat dan biaya minim.
4.      Membantu manusia untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup. dengan IPTEK dapat membawa perbaikan dan perubahan kearah lebih baik.
5.      Meringankan pekerjaan berat dengan menggunakan teknologi canggih, misalnya penggunaan robot untuk melayani kebutuhan manusia.
Dampak Negatif IPTEK:
1.      Dengan menyadari bahwa tenaga fosil seperti minyak bumi membawa implikasi buruk berupa polusi udara. Ilmuan mengembangkan teknologi baruyang bias menghindarkan manusia dari krisis lingkungan. Kini misalnya tengah dikembangkan teknologi tenaga surya ( tenaga matahari ). Dengan teknologi ini dikhawatirkan akibat polusi bahan bakar fosil dan ketakutan akan habisnya sumber energi bisa berkurang.
2.      Ketakutan musnahnya hutan tropis karena kayunya dipakai sebagai bahan baku pembuatan kertas. Manusia menciptakan teknologi, menyimpan informasi tertulis yang memungkinkan pemakaian kertas yang lebih irit.
3.      pembangunan di udara serta jalur pelayaran di laut maka teknologi telekomunikasi diupayakan untuk dapat mengurani volume bepergian manusia. Orang menggunakan telepon, fax dan internet untuk berhubungan dengan orang lain.
2.      Kedudukan IPTEK dalam kehidupan Bermasyarakat  
a.      Kedudukan ilmu dan agama
Ilmu berasal dari bahasa arab yang artinya pengetahuan Umum. Pada umumnya, ilmu didefinisikan sebagai sejenis pengetahuan, tetapi bukan sembarang pengetahuan, melain-kan pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara tertentu berdasarkan kesepakatan di-antara para ilmuan. Ilmu umumnya dibagi menjadi tiga bidang: 1). ilmu-ilmu pasti atau alam, 2). ilmu-ilmu social dan 3) ilmu-ilmu humanoira ( kemanusiaan ).
Isyarat penting ilmu tergambar dari ayat Al-Quuran yang pertama dan kedua untuk pesan membaca. Membaca atau bacaan itu ibarat “judul” ilmu, lampu dan kunci. Perintah ini sebagai pertanda kedudukan ilmu dalm agama cukup terhormat dan mulia.
Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta harus kau jaga. Ilmu semakin bertambah jika diberikan kepada orang lain, sedangkan harta akan berkurang. Dengan ilmu orang mendapat ketenangan hidup dan menjadi buah bibir setelah kematiannya. Dan budak harta akan tergelincir bersama lenyapnya harta.
Keistimewaan ilmu, manfaatnya dapat dipetik pemiliknya baik di dunia maupun di akhirat. Pemilik ilmu akan memiliki status yang baik di mata manusia, apalagi di hadapan Allah. Dalam islam kedudukan ilmu menempati tempat termulia.
Ilmu dan agama selalu bergandengan, saling bermesraan. Ilmu yang benar menghida-yati agama ( keimanan ), dan iman yang benar dapat melapangkan wawasan ilmu. Agama menghendaki ilmu berada di bawah naungan iman dan segala nilainya yang luhur. Iman terhadap eksistensi Yang Maha Kuasa merupakan asa perbuatan utama. Iman menjadi pengekang perbuatan hina. Cahaya harapan dalam hati. Penenang jiwa dalam menghadapi guncangan hidup. Penenang sanubari antara manusia dan penciptanya.
Agama menyemangati dan memotivasi pengikut untuk terus menuntut ilmu. Agama memberikan harapan manusia berjuang meningkatkan kualitas iman dan ilmu. Mengajari cinta kasih, simpati dan empati yang universal.
b.      Kreativitas Pengembangan IPTEK
Kreativitas terhadap pengembangan IPTEK membutuhkan adanya inovasi atau penemuan-penemuan baru berupa gagasan, tindakan serta benda-benda baru yang menye-babkan terjadinya perubahan social dalam masyarakat. Kreativitas bidang keilmuan tepe-nuhi apabila persyaratan terpenuhi :
1.      Kemampuan intelektual yang memadai
2.      Inovasi dan komitmen untuk mencapai keunggulan
3.      Penguasaan terhadap bidang ilmu
Menurut Renzulli bahwa secara interaktif membentuk perilaku kreatif yang kemudian menghasilkan produk kreatif. Faktor internalnya meliputi: kemampuan intelektual, komitmen, penguasaan dan intuisi. Faktor eksternalnya meliputi: lingkungan, keluarga, sekolah dan masyarakat yang secara simulan membentuk prestasi kreatif.
Kreativitas pengembangan IPTEK yang menyebabkan perubahan melalui proses menemu-kan ide-ide baru untuk menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi 
c.       Peranan dan pengaruh IPTEK terhadap Masyarakat Modern
Peranan IPTEK dalam kehidupan manusia cukup besar dan menentukan kehidupan masayarakat modern, baik Negara yang berkembang maupun negara maju. Pemanfaatan bukan hanya bersifat praktis dan pragmatis, tetapi juga menyeluruh bagi pengembangan kehidupan social budaya. Unsur-unsur infrastruktur bagi kehidupan manusia unsure IPTEK sangat dibutuhkan, sama halnya tata nilai, tata hidup dan lainnya. Di Indonesia, perhatian Negara terhadap perkembangan IPTEK sama halnya dengan persoalan ekonomi, politik, pertahanan keamanan dan lainnya. Membanjirinya produk IPTEK Negara lain terhadap kehidupan masyarakat akan meningkatkan kesejahteraan social dan memuncul-kan bentuk dan pola hidup yang terasing.
Menurut Muhammad Tholhah Hasan (2003: 142-143 ) mengemukakan bahwa kemajuan IPTEK mendorong tumbuhnya ilmu pengetahuan bagi perkembangan masyarakat modern terlihat dalam :
1.      Renaissance ( kebangkitan kembali ) tumbuh sebagai orientasi baru abad ke 15-16 merupakan titik balik yang pada dasarnya meletakkan sendi-sendi bangunan ilmu pengetahuan modern. Di situlah terungkap gerakan subjektivitasme yang memberikan kepercayaan kepada manusia pada diri sendiri, kepada kemampuan sendiri dan hara-pan untuk mampu mencapai keinginan yang dicita-citakan dengan kekuatannya sendiri
2.      Rasionalisme, suatau gerakan yang mempertajam renaissance dilakukan oleh Descar-tes abad ke 17. Descartes maju selangkah dengan thesis bahwa manusia pada hakekat-nya “ kesadaran” adalah “ subjek” adalah “aku”. Di sinilah bangunan ilmu pengeta-huan modern yakni ilmu pengetahuan harus dimulai dengan rasio dari kesadaran manusia
3.      Aufklarung ( zaman pencerahan ) abad ke 18. Rasio akhirnya memberikan penerangan, mendatangkan kecerahan dalam natural manusia. Kenyataan bukan sebagai “yang dipercaya” tetapi sebagai “yang dilihat”, “ yabg diilhami” sendiri. Orientasi ini dengan mendorong kepada penghargaan terhadap pengalaman,terhadap apa yang ditangkap melalui pancaindra. Suatu empirisme yang mendorong laju naluri “ ingin tahu”  manusia menjadi rangkaian latihan ilmiah secara logis dan sistematis. Pada abad ke 19 terjadi perubahan-perubahan besar dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengantar lahirnya abad industri.
Saat ini kemajua IPTEK mustahil dapt dibendung, yang penting bagaimana memanfa-atkan bagi kehidupan manusia. Rekayasa teknologi membuhkan hasil fantasis bagi masyarakat modern. Menurut Selo Soemardjo (1983: 53 ) cirri-ciri masyarakat modern sebagai berikut :
1.      Hubungan antara manusia terutama didasarkan atas kepentingan-kepentingan pribadi
2.      Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dalam suasana saling pengaruh mempengaruhi, kecuali dalam penjagaan rahasia penemuan baru.
3.      Kepercayaan kuat pada manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana untuk senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4.      Masyarakat tergolong-golong menurut bermacam-macam profesi serta keahlian masing-masing dapat dipelajari  dan ditingkatkan dalm lembaga-lembaga pendidikan, keterampilan dan kejuruan.
5.      Tingkat pendidikan formal adalah tinggi dan merata
6.      Hukum yang berlaku pada yang pokoknya hokum tertulis sangat kompleks
7.      Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yabg didasarkan atas penggunaan uang dan alat-alat pembaharuan lainnya.
Sisi lain kemajuan IPTEK adalah lahirnya Modernisasi dan sekularisme. Inti dari istilah modernisasi adalah pembaharuan, dengan kata lain modernisasi adalah proses social yang merupakan perubahan meyeluruh dari masyarakat tradisional menuju masyarakat maju, baru atau modern. Sekularisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) adalah paham atau pandangan filsafat yang berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama. Paham ini melepaskan diri dari tata nilai yang terkait dengan prinsip-prinsip moral alamiah dari pada agama.
d.      Perkembangan IPTEK di era globalisasi
Globalisasi merupakan satu paket yang berisi unsur budaya, ekonomi, dan komunikasi. Ketiga unsur itu memakai jati dir liberalism Para pengamat Barat memperta-hankan hadirnya telekomunikasi global dan meluasnya perjalanan dengan angkutan yang amat cepat ke seluruh dunia, terjadilah pertukaran antara Eropa, Amerika, dan kawasan pasifik pada tingkatan yang belum pernah ada taranya dalam sejarah
Globalisasi ada berkat kemajuan IPTEK khususnya teknologi informasi, telekomu-nikasi dan transportasi yang kian canggih. Orientasi pemikiran, kepentinganmaupun upaya mewujudkan pemikiran untuk mencapai kepentingannya meliputi kawasan yang semakin mendunia. Proses ini saling mempengaruhi dan menguntungkan. Diakui atau tidak, pergeseran kepentingan antar bangsa tidak dapat dihindari berlangsung cepat dan kian kompetitif. Kemajuan teknologi suatu yang diagungkan.
Dalam kehidupan global, Indonesia sebagai salah satu Negara yang berkembang ikut memainkan peran dalam proses itu. Kekuatan Indonesia adalah tersedianya sumberdaya alam ( SDA ) dan sumberdaya manusia ( SDM ) yang memadai berpeluang dalam proses globalisasi. Tetapi masalahnya yang kualitas SDM Indonesia sangat minim akan menjadi bulan-bulanan asing. Indonesia juga belum didukung sarana-prasarana yang memadai umtuuk mengelola SDA yang ada. Akibatnya, banyak tenaga kerja asing yang mengelolanya, sementara tenaga kerja Indonesia jadi penonton saja.
Di sisi lain produk ekonomidan telekomunikasi Negara maju membanjiri Negara yang sedang berkembang akibat belum mampu bersaing. Menurut Emil Salim (1997:2-19) bahwa dalam kehidupan global, ada lima tantangan pokok, yaitu:
1.      Tantangan sekuriti yang memiliki perubahan bentuk. Semula masalah sekuriti berkaitan dengan hal ihwal perang dingin antara blok komunis melawan blok kapitalis, yang lebih merupakan konflik antarnegara
2.      Globalisasi ekonomi yang didasarkan pada   mekanisme pasar dan diranggsang oleh perkembangan teknologi informasi, penggunaan computer dan teknologi produksi yang membagi-bagi produk dalam satuan-satuan yang bias diproduksi hanya beberapa tempat dan Negara. Hal ini dipacu oleh mendunianya investasi ke berbagai Negara. Modal ini tidak mengenal bendera nasional dan mengalir ketempat yang paling menguntunkan.
3.      Perkembangan politik Negara globalisasi ekonomi menimbulkan tumbuhnya integrasi ekonomi antarnegara. Semula integrasi ekonomi dipengaruhi oleh tariff, system kuota dan hambatan perdagangan yang masih bias ditetapkan suatu Negara.
4.      Tantangan sosial. Faktorini dominan melahirkan masalahsosial adalah kependudukan
5.      Pengembangan sisitem nilai. Sistem ini mengubah nilai lama sehingga diperlukan system nilai baru.
Menghadapi era globalisasi ini secara normative ada empat sisi kkelemahan mempengaruhi kehidupan manusia:
1.      Kurangnya ketahanan agama disebabkan oleh lemahnya keimanan dan ketaqwaan, sehingga mudah ragu dan terombang ambingkan oleh muncullnya ajaran agama baru yang dibawa oleh umat pendatang.
2.      Rendahnya pengetahuan umat akan ajaran agamanya sehingga tidak menyadari ketinggian nilai ajaran agamanya dan tidak dapat menyeleksi ajaran agama baru yang dibawa oleh umat pendatang.
3.      Rendahnya ketahanan budaya menyebabkan mudahnya menerima kebudayaan yang datang dari luar. Tidak menyadari ketinggin kebudayaan sendiri, menyebabkan gampang menggantinya dengan yang baru meskipun tidak sesuai adat istiadat yang luhur.
4.      Kurangnya kepercayaan terhadap diri sendiri dan adanya rasa rendah diri, serta selalu merasa baik terhadap apa yang datingnya dari barat, sehingga menyebabkan hilangnya daya seleksi pada waktu menerima sesuatu yang datang dari barat.
Gobalisasi mmenumbuhkan pluralism di semua Negara dan menipiskan batas-batas system nasional. Dalam proses ini memuunculkan budaya hedonisme yang dipengaruhi perkembangan media massa baik cetak maupunelektronik. 
3        Karakteristik, Objek dan unsur IPTEK
Ilmu pengetahuan merupakan studi objek yang netral tentang alam, menghendaki komunitas peneliti yang selalu ingin mencari kebenaran sempurna tanpa mengenal kasta, keyainan dan warna kulit. Ilmu pengetahuan merupakan suatu hasil ciptaan sadar manusia, dengan sumber-sumber historis yang didokumentasikan secara baik dengan lingkup dan kan-dungan yang ditentukan secara pasti.
Tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk memberikan pengetahuan kita tentang filsafat alam dengan benar bahwa banyak masalah moral dan hal-hal rohani yang tidak dapat dijawab sama sekali dalam kerangka ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan memberikan ruang gerak yang leluasa bagi kemajuan teknologi. Menurut Jacques Ellul dalam M.Rusli Karim( 1994: 5 ) menulis karakeristik teknologi, antara lain :
1.      Rasionalistas. Ditetapkan di lingkungan manapun, proses rasional selalu ada dan cenderung membawa mekanika terkait dengan semua yang spontan dan irrasional. Disini tercakup sistimatisasi, pembagian kerja, pembentukan standar, norma-norma produksi dan lain-lain. Setiap intervensi teknik pasti ada reduksi fakta, kekuatan, gejala, alat atau instrument sesuai dengan perkembangan logis.
2.      Artifisialitas. Teknik adalah lawan alam. Sebagai satu kiat, ia adalah pencipta suatu system artificial ( buatan ). Teknik merusak, mengeliminasi atau menaklukkan dunia alamiah dan tidak memungkinkan dunia ini untuk memperbaiki dirinya atau bahkan masuk ke dalam suatu hubungan simbolik dengannya.
3.      Otomatisme pilihan teknik. Proses ini membuat teknik dapat mengarahkan dirinya sendiri. Tidak ada pilihan personal. Kegiatan teknik mengeliminasi setiap kegiatan non-teknik atau mengubahnya menjadi kegiatan teknik, sehingga kegiatan teknik lebih di utamakan.
4.      Serba seragam / sama ,  Universal, otonomi, dan totalisasi.
Pandangan senada dengan Ellul adalah John K. Galbraith dalam M. Rusli Karim (1985: 13-18 ) bahwa teknologi itu berumuskan,antara lain :
1.      Peningkatan rentang waktu memisahkan yang permulaan dari penyelesaian setiap tugas .
2.      Adanya peningkatan dalam capital yang digunakan untuk produksi yang terlepas dari biasa melalui peningkatan output.
3.      Dengan meningkatnya teknologi maka keterkaitan waktu dan uang cenderung makin tida fleksibel terhadap performance tugas tertentu.
4.      Teknologi memerlukan tenaga kerja spesialis
5.      Keharusan adanya organisasi sebagai kelengkapan spesialisasi
6.      Dari waktu dan capital yang diperlukan makin tidak fleksibel komitmen ini, maka kebutuhan akan organisasi besar dan masalah performance pasarmenurut perencanaan teknologi tinggi menjadi keharusan dalam perencanaan.  
Menurut Palphe Rose dalam bukunya “The Fabric of society “ bahwa cirri-ciri pokok ilmu pengetahuan adalah :
1.      Rasionil artinya suatu sifat kegiatan berpikir yang ditundukksn pada logika formal.
2.      Empiris artinya kesimpulan-kesimpulannnya yang diambil harus dapat ditundukkan kepada pemeriksaan atau pada verifikasi pancaindra manusia.
3.      Umum artinya bahwa kebenaran-kebenaran yang dihasilkan oleh ilmu dapat diverifikasioleh peninjauan ilmiah.
4.      Akumulatif karena ilmu yang kita kenal sekarang merupakan kelanjutan dari ilmuyang dikembangkan sebelumnya.
Di tinjau dari objek yang dipelajari ilmu dapat dibedakan menjadi :
1.      Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) adalah ilmu yang mempelajari alam sebagai suatu hal yang tidak mempunyai kehendak sendiri
2.      Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai mahluk sosial yang mempunyai kehendak sendiri.
Prinsip ilmu pengetahuan ilmiah adalah: terbuka untuk diuji kembali, membuka kesempatan untuk mengubah pendapat yang sudah ada. Ciri teori ilmiah harus bebas nilai dapat dikelompokan menjadi tiga :
1.      Teori ilmiah harus bebas nilai serta universal atau objektif
2.      Teori ilmiah seharusnya bebas nilai, tetapi pada praktik sulit dicapai, temasuk dalam ilmu ekonomi.
3.      Teori ilmiah dalam ilmu ekonomi adalah hasil dari suatu ideology dan falsafah tertentu yang dianut oleh masyarakatyang mengembangkannya, Teori dan system itu tidak dapat dipisahkan secara jelas dan tegas.















BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Pengembangan IPTEK haruslah dilandasi oleh nilai-nilai etis dan religius. Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan dari topic ini, agar mahasiswa mampu memahami perannya dalam pengembangan IPTEK, bagaimana pengaruh perkembangan IPTEK bagi dirinya dan masyarakat serta bagaimana bila manusia mendewakan IPTEK dan bila mengembangkan IPTEK tanpa dilan-dasi nilai etis dan religius.
Kreativitas terhadap pengembangan IPTEK membutuhkan  adanya inovasi atau penemu-an-penemuan baru yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Kreativitas bidang keilmuan terpenuhi apabila persyaratan terpenuhi yaitu kemampuan intelektual yang memadai, inovasidan komitmen untuk mencapai keunggulan, dan penguasaan terhadap bidang ilmu pengetahuan. Menurut Renzuli bahwa secara interaktif membentuk perilaku kreatif yang kemudian menghasilkan produk kreatifitas. Faktor internalnya meliputi: kemampuan intelektual, komitmen, penguasaan dan intuisi, Sedangkan faktor eksternalnya meliputi: lingkungan, keluarga, sekolah, dan masyarakat yang secara simultan membentuk prestasi kreatif. 













Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. 2004. Indikator kesejahteraan Rakyat. Jakarta.
Bainar, Hajjah dkk. 2006. Ilmu Sosial, Budaya dan Kealaman Dasar. Jakarta: Jenki Satria.